Bapakku dan Blackberry
Bapakku dan Blackberry
kenapa judulnya itu?
Karena saya akan menceritakan tentang Bapak siaku dan Blacberrynya...
Juli 2006
Saya hijrah ke Bandung a.k.a jadi anak kos, untuk pertama kalinya meninggalkan rumah dalam waktu yang lama. Saya anak ketiga dari tiga bersaudara, saya satu-satunya anak yang kuliah diluar Bogor, saat itu kedua Kakak Perempuan saya kuliah di Bogor. Sejak saya pindah ke Bandung hampir setiap hari Bapak selalu nelpon saya, hampir setiap hari menelpon dengan pertanyaan yang sama "neng, lagi dimana? udah makan? uangnya masih cukup ga?" hampir setiap hari inti dari petanyaan bapak ya 3 pertanyaan itu hehehhe. Terkadang saya bosan menerima telepon dari bapak dengan pertanyaan yang itu-itu saja. Bapak orangnya gampang khawatir, kalau dia menelepon ke handphone saya dan tidak terangkat, dia akan heboh neleponin ke telepon kosan. Bukan Hanya saya saja ternyata, di Tahun 2008 Kaka pertama saya keterima kerja di Lippo Group yang mengharuskan dia untuk tinggal di Karawaci, karena jarak Karawaci-Bogor cukup jauh apabila dijangkau oleh bus, jadi dia tinggal di Karawaci. Teteh pun hampir setiap hari ditelpon bapak, fyi saat itu umur teteh udah 25 Tahun ..yaa bisa kita anggap udah dewasa kan ya? dan setiap hari Jum'at bapak pasti nelepon teteh dengan pertanyaan yang sama "teteh, hari ini pulang ke Bogor ga?" padahal memang sudah jadwalnya setiap jumat malam teteh pulang ke Bogor :) . Ya, kami setiap hari menerima telepon dari Bapak sampai di pertengahan bulan Juli tahun 2010.
Juli 2010
Bapak beli Blackberry 8900, hobi barunya mengutak atik blackberrynya, kadang bapak marah kalau dia bingung untuk menggunakan Blackberrynya dan nanya ke saya atau anak2nya yg lain dan kami kadang menjelaskan dengan mau-mau engga-engga, ya kadang saya males ngejelasin ke Bapak yang ga ngerti-ngerti kalo dijelasin *ah, saya anak yang ga tau diuntung, padahal dulu waktu masih kecil bapak dengan sabar ngajarin saya membaca, ngajarin menulis,ngajarin mengaji, ngajarin bahasa inggris, ngajarin naik sepeda dan menjawab pertanyaan2 yang keluar dari mulut saya yang tidak bisa berhenti bicara* *mata berkaca-kaca**maafin neng ya pak*. Kemudian saya sadar, akhirnya ketika saya pulang ke Bogor, saya ajarin Bapak ttg seluk beluk Blackberry dan sekarang bapak sudah lihai menggunakan blackberrynya.
Tapi, semenjak bapak lihai menggunakan Blackberry, saya menjadi kangen dengan telepon-telepon dr bapak, karena bapak nanya kabar via-BBM, kalau di rumah juga misalnya saya dikamar saya, biasanya bapak manggil-manggil atau menghampiri saya, tapi sekarang? bapak ngirim BBM nyuruh turun, kalau lagi kumpul2 di ruang tengah pun semua asik dengan Blackberry nya...
Blackberry emang mendekatkan yang jauh.. tapi menajuhkan yang dekat. Inilah salah satu efek dari Blackberry.
*update pukul 20.00: mungkin secara tidak langsung sang pencipta membuat script blackberry saya bermasalah dari jam 5 sore sampai skrg, sehingga bapak ga bisa bbm-in saya ,hanya selang beberapa jam dr tulisan ini publish lalu bapak nelpon saya, mungkin feeling bapak kuat :)


Comments
Post a Comment