Secangkir Kopi (1)
"Black Coffee, Arabika tanpa gula"
"Dilmah tea, peppermint, tanpa gula"
"Dilmah tea, peppermint, tanpa gula"
Malam itu menjadi malam pertama kami berjumpa.
Disudut sebuah cafe yang tenang, ditemani secangkir kopi milikku, secangkir teh miliknya dan sepiring brownies cokelat.
Dia tertawa sambil menatapku yang sedang menghirup kopi.
"kenapa?" tanyaku.
"Kamu lucu, penampilan kamu sangat feminin..tetapi selera minumanmu sangat maskulin. Kopi hitam tanpa gula." ujarnya
aku hanya menatapnya sambil tetap menghirup wangi kopi toraja yang membuat pikiranku menjadi tenang.
"aku tidak pernah bisa minum kopi, jantungku akan berdebar kencang, lambungku akan terasa sakit." Tambahnya.
"Perutmu banci" ujarku.
Kami tertawa.
Obrolan ringan tentang selera minuman, ya..kami sama-sama pecinta minuman tanpa gula.
"Cerita dalam hidup ini akan terlalu manis jika ditambah gula, pada kenyataannya kita mengalami kehidupan yang pahit dan manis, jalani saja tanpa gula"
Dia bercerita tanpa henti
Dia bercerita mengenai pekerjaanya, yang menurutku The sexiest job on earth.
Aku hanya menatapnya sambil menikmati kopiku.
Aku hanya tersenyum, sambil menatap bola matanya.
"Kamu kenapa?"
"Daritadi hanya tersenyum, senyum itu mengganguku. Senyummu menjadi candu bagiku"
Sial. Pasti degup jantungku terbaca olehnya. Oh Tuhan bolehkan kiamat sekarang? hingga aku bisa menghilang dari hadapannya?
Aku lantas meneguk kopiku..tanpa menghirup wanginya lagi.. semoga dia tidak dapat membaca gelagat salah tingkahku.
"kamu beda dari yang lain, apa yang kamu tulis dalam text whatsapp messenger tidak berbeda dengan apa adanya kamu saat ini."
Ini aku.
Ini Kopi.
Malam itu namanya kopi darat.
Malam itu untuk pertama kalinya aku bertemu setelah mengenalmu sekian lama.
Aku menatapmu, menyimpan rekam wajahmu dalam lipatan memoriku paling dalam.
Oh Tuhan,
Malam ini,
Aku mengucap dalam-dalam,
Semoga esok ada takdir mempertemukan kami kembali.
Dibalik secangkir kopi, dibalik senyuman dan serangkaian kalimat yang menemani malam, ternyata endorphin dan oxytocin berkonspirasi.
---
Comments
Post a Comment