Pesona Eksotis Flores, Nusa Tenggara Timur (Bagian 2)


Setelah puas menghabiskan waktu di Kota Ende, Pulau Ende dan Danau Kelimutu, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo via udara. Penerbangan dari Ende ke Labuan Bajo cukup menghabiskan waktu 45 menit saja..daaan Voila! kami sampai di Komodo Airport Labuan Bajo :)

view dari balkon hotel
Sesampainya di Komodo Airport kami dijemput oleh Om Mikel, guide di Labuan Bajo yang akan menemani perjalanan singkat selama dua hari. Om Mikel mengantarkan kami ke Hotel yang telah saya pesan sebelumnya melalui booking.com, Green Hill Boutique Hotel  hotel yang pas buat liburan dengan konsep eco-friendly guest house ­dan memiliki pemandangan lepas pelabuhan Labuan Bajo dari balkon hotel. Sambil menikmati Kopi Bajawa dan sunset di Labuan Bajo, kami mengatur itinerary singkat selama di Labuan Bajo dengan Om Mikel. Akhirnya disepakati trip singkat kami dengan itinerary Pulau Komodo-Snorkeling di Pink Beach-Labuan Bajo-Gua Cermin.


Pemandangan menuju Pulau Komodo

Keesokan harinya om Mikel menjemput kami pukul 05.00 di hotel dan kami segera bergegas menuju pelabuhan. Sesampainya di perahu sambil menikmati perjalanan menuju Pulau Komodo kami sarapan di perahu menikmati pisang goreng hangat dan kopi yang dibikinin oleh tukang perahu (di perahunya ada dapur loh! :D). Perjalanan yang cukup panjang untuk menuju Pulau Komodo tak terasa lama karena pemandangan laut di Timur yang sangat indah. Akhirnya, setelah menempuh perjalanan selama dua jam kami sampai di Dermaga Loh Liang (dermaga Pulau Komodo).





Sesampainya di Pulau Komodo, kami bertemu dengan giude (Ranger) yang akan menemani kami  berkelliling di Pulau Komodo. Banyak do and dont’s  yang disampaikan oleh ranger sebelum mengelilingi pulau komodo, ya..karena kita ketahui Komodo itu binatang yang sangat buas dan tidak menutup kemungkinan bisa menyerang manusia.

Di dalam perjalanan yang dipandu oleh ranger akhirnya kami bertemu sama si Komodo, senang sekali rasanya saat ketemu Komodo, karena menurut cerita ranger Komodo suka tiba’ menghilang dari pulau itu pada musim-musim tertentu. Momen ini langsung kami manfaatkan untuk foto bersama si Komodo. Selain komodo, di Pulau Komodo banyak ditemukan kijang karena kijang adalah salah satu makanan bagi si Komodo. Perjalanan berakhir di Fregata Hill, sebuah bukit kecil dimana dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan laut yang luar biasa indahnya.

Fregata Hill

Selfie pake tongsis di Fregata Hill
Picture by: Jurnasyanto

HELLO KOMODO!

Masih ga ngerti maksud kalimat  Baligho ini  hehe
Puas menghabiskan waktu di Pulau Komodo, tujuan selanjutnya adalah Pink Beach, pantai berpasir merah muda masih satu daratan dengan Pulau Komodo tapi karena ini merupakan kawasan konservasi, jadi perahu-perahu dilarang buang jangkar yang terlalu dekat dengan pantai. Akhirnya kami naik perahu kecil untuk menuju pantai dan snorkeling.  Pemandangan alam bawah laut di Pantai Pink sangat Indah sekali, tidak perlu snorkeling jauh ditengah laut untuk melihat coral warna-warni, kami bisa mendapatkan pemandangan coral warna-warni beserta ikan-ikan cantik berseliweran tidak jauh dari pantai.  Setelah puas snorkeling, kami merapat ke pantai untuk melihat pasir yang berwarna pink. Meskipun saat ini sudah tidak terlalu pink lagi, namun tetap terlihat butiran warna pinknya..lagi-lagi decak kagum tak henti-hentinya terucap. Hari sudah hampir sore, akhirnya kami kembali ke Kapal untuk makan dan kembali ke Labuan Bajo dan menikmati malam di Labuan Bajo.



Hari terakhir kami di Labuan Bajo, om Mikel menjemput kami di hotel setelah sarapan dan check out dari hotel.  Sebelum menuju Komodo Airport, kami menyempatkan untuk mampir ke Gua Cermin yang terletak di Wae Sambi Labuan Bajo. Sebenarnya ada rasa takut pada diri saya untuk masuk ke dalam gua, karena saya phobia akan ruang sempit dan gelap, tetapi cerita si guide Gua Cermin berhasil membuat rasa takut saya hilang karena penasaran dengan gua cermin. Berbekal satu buah senter dan helm pengaman akhirnya kami memasuki gua cermin. Menurut cerita guide, luas Gua Batu Cermin mencapai 19 hektar dengan tinggi gua 75 meter, pada saat kami menyusuri gua terdapat stalagtit dan stalakmit yang berkilauan katanya sih kilau itu berasal dari kandungan garam dalam air saat stalagtit dan stalagmit itu terbentuk. Kenapa sih disebut gua cermin? Di dalam gua terdapat celah-celah diantara dinding-ding gua dan cahaya sinar matahari masuk dari dinding batu tersebut dan memantulkan cahayanya ke dinding batu lain, sehingga refleksi cahaya itu terlihat seperti cermin.

Akhirnya selesai sudah liburan super lengkap saya di Flores.

Pesona Nusa Tenggara Timur tidak ada tandingannya, dalam satu kali perjalanan saya bisa mendapatkan paket liburan lengkap mulai dari udara yang sangat panas di Pulau Ende dan udara yang sangat dingin di Danau Kelimutu, mendapatkan pemandangan laut sekaligus gunung , juga pemandangan lahan kering seperti semak belukar di Pulau Komodo hingga pemandangan indah di gua batu cermin.


Masih banyak destinasi yang belum sempat terjajaki di Flores..seperti Wae Rebo, Sumba, Larantuka. Ya suatu saat nanti saya akan kembali ke Flores untuk mengexplore wilayah lain di Timur Indonesia ini :)

Ga usah takut ga ada sinyal, di Pulau Komodo sinyal Telkomsel
kenceng banget, bisa eksis update status path kapanpun :D
photo by: Jurnasyanto  


Sekali lagi ya.. foto selfie pake tongsis :D
Picture by: Jurnasyanto 

- s e l e s a i -

Comments

  1. Waaahhh... Keren bangeeet titi !!! Semoga aku juga bisa travelling kesana ya someday... amin amin amin... Foto2nya bagus2 bangeeettt!!! sukaaaa....
    >_<

    Sukses terus ya tiiii !!!

    cheers,
    tarapuri.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Tara aku juga seneng banget ke Flores, bagussss bgt..
      Makasih ya Tara, itu fotonya pake HP semua kok hehehe..

      Ayo balik dari UK kamu dan kalila + papanya travelling keliling Indonesia :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KATA PENGANTAR

Secangkir Kopi (1)

AKU CINTA SMANSA HIDUP SMANSA