Edelweiss (2)

Pendaki terus mendaki ke puncak, melewati terjal, menerpa angin dan menapaki kerikil yang tajam, mendaki dengan pelan-pelan. Lagi-lagi hanya untuk mencium semerbak wanginya edelweiss, Ingin sekali pendaki memiliki edelweiss, tetapi pendaki selalu ingat kata-kata dari seorang pendaki lain :
pendaki sejati tidak akan pernah mengambil edelweiss
Ia ingin menjadi pendaki sejati, tetapi sesungguhnya yang ia lakukan bertentangan dengan kata hatinya. Pendaki ingin mengambil edelweiss tanpa harus merusaknya.Saat ini ia hanya bisa memandang edelweiss dengan bungkukan yang dalam dan penuh harga diri..Memberi ruang rasa nyaman kepada edelweiss. Sampai suatu hari nanti ia tidak akan menjadi pendaki sejati, membawa turun dan memiliki edelweiss untuk yang pertama dan terakhir kalinya .  

Edelweiss, Edelweiss
Every morning you greet me
Small and white,
clean and bright
You look happy to meet me.
Blossom of snow
may you bloom and grow,
Bloom and grow forever.
Edelweiss, Edelweiss
fill my heart forever 
Good luck teman..

Comments

  1. dulu si pendaki pernah memetik sambil berlari, tp tnyata edelweis itu bukan miliknya, maka ditinggal dan disimpannya baik2 di puncak itu, dan berharap suatu hari ia kembali lg membawanya turun untuk selamanya.

    ReplyDelete
  2. apabila suratan berkata lain, berkata kalau pendaki tetap harus menjadi pendaki sejati bagaimana? saya harap bisa ikhlas, but dont give up brother! :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KATA PENGANTAR

Secangkir Kopi (1)

AKU CINTA SMANSA HIDUP SMANSA