[someday] I Left My Heart in Nepal

"Apa nama gunung tertinggi di dunia?"
"Saya pak..saya Pak..saya Pak..saya Pak"  
"Jaya Wijaya, Pak" 
"Kilimanjaro, Pak" 
"Everest di Pegunungan Himalaya Nepal, Pak”,  dengan percaya diri saya menjawab pertanyaan dari Pak Radithe guru geografi di SDku
"Jawaban Titi benar! Titi boleh pulang duluan" 

Memori itu masih terekam jelas diotakku. Pak Radithe--guru favoritku, selalu memberi pertanyaan geografi. Siapa yang menjawab benar pertanyaannya bisa pulang sekolah duluan. Geografi merupakan pelajaran yang sangat aku sukai, dengan membaca buku pelajaran geografi aku bisa mengetahui tentang dunia, dunia yang  terbentang luas, Negara-negara yang ada di dunia.


“Apa cita-cita kamu?” Tanya Nadifa teman sebangkuku yang selalu bercerita selalu berlibur naik pesawat bersama keluarganya

Suatu saat aku akan naik pesawat dan jalan-jalan dengan uang sendiri” jawabku.

***

Pada saat duduk dibangku kuliah, ketika  sudah bisa mengelola uang jajan sendiri, tepat saat itu Air Asia (AA) sedang gencar melakukan promosi penerbangan dengan harga yang super miring, konsep Big Sale, Konsep Kursi Gratis, Konsep penerbangan Rp 0,- dan konsep lainnya yang sangat menggiurkkan. Mulai saat itulah saya berkenalan untuk pertama kalinya dengan AA.

Semalam suntuk saya bisa duduk dihadapan layar laptop hanya untuk menunggui situs AA yang memberikan harga promo untuk pelesir. Beberapa kali saya bisa pelesir ke kota-kota di Indonesia juga pelesir ke luar negeri berkat tiket promo dari Air Asia. Medan, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Bangkok, Phuket, Malaysia, Singapura semua saya kunjungi dengan pesawat Air Asia yang harganya tidak menguras kantong.

Ya.. cita-citaku sewaktu kecil untuk bisa naik pesawat dan jalan-jalan dengan uangku sendiri benar-benar dapat terealisasi, hanya dengan menyisihkan uang jajan dari orang tua dan uang hasil kerjaan sampingan saat kuliah, saya bisa meninggalkan jejak langkah di banyak tempat, Yes! Now I Can Fly :D

***

Bekerja di bidang Public Relations membuat saya menjadi orang yang sangat mobile, bertemu dengan banyak orang dan menjalin persahabatan dengan teman-teman yang baru. Sejak saya berkenalan dengan AA, hobi travelling sudah menempel pada jiwa saya.

Saya senang sekali berbagi cerita tentang travelling ke teman-teman di kantor, ke wartawan dan klien kolega saya bekerja atau berbagi cerita tentang Indonesia kepada orang-orang yang saya temui di hostel tempat saya menginap ketika travelling.

I LEFT MY HEART IN NEPAL

Beberapa kali saya bertemu dengan orang yang menceritakan tentang pengalamannya ke Nepal, ada klien yang menceritakan tentang pengalamannya ke Kathmandu, Fotojurnalis yang menceritakan pengalamannya ke Ladakh, teman sekamar saat saya menginap di hostel saat di Singapore yang bercerita tentang pernikahannya dengan lelaki Nepal dan beberapa perempuan yang mendaki Pegunungan Himalaya untuk kampanye Penyakit Lupus. Hampir semua orang-orang itu mengatakan I LEFT MY HEART IN NEPAL.

Sekarang mau ke Nepal gampang Ti, Air Asia sudah ada direct flight ke Nepal” , ujar salah seorang teman yang sudah pernah pelesir ke Nepal.

Mendengarkan  cerita pengalaman orang-orang tentang Nepal, membuat saya semakin ingin meninggalkan jejak langkah kaki ke Nepal. Someday I can fly to Nepal with Air Asia.


Comments

Popular posts from this blog

KATA PENGANTAR

Secangkir Kopi (1)

AKU CINTA SMANSA HIDUP SMANSA