Secangkir Kopi (2)
"Punya lighter?"
Pertanyaan itu membuyarkan lamunanku. Aku membalikkan badan untuk melihat siapa yang bertanya kepadaku. Ah sial. Dia. Dia ada di Cafe ini juga ternyata.
Dia tertawa..
"Hahahaha..kamu tak perlu menjawab pertanyaanya, aku tau kamu ga punya lighter dan kamu ga ngerokok, lagian ngapain sih duduk sendirian dan melamun di Cafe?"
Aku tersenyum simpul.
"Aku tidak melamun, aku hanya melihat kesibukan jalanan..kesibukan orang-orang yang menjalankan rutinitas."
"Ikut aku yuk!" ajaknya.
"Kemana?" tanyaku
"Sudah ikut saja, habiskan minumanmu!"
Lalu aku mengiyakan ajakannya, tidak sampai 500 meter dari lokasi Cafe tadi dia mematikan mesin mobilnya dan berhenti dipinggir jalan.
"Yuk, turun!"
"Kamu random banget sih, udah enak tadi di Cafe..sekarang tiba-tiba pindah tempat dipinggir jalan", protesku.
"Aku mau ajak kamu ngopi, cara lain menikmati kopi tanpa harus duduk di Cafe".
Kemudian dia memanggil tukang kopi yang keliling naik sepeda lengkap dengan termosnya.
Aku pesan kopi instan yang terdapat keranjang sepeda si tukang kopi, dia pesan STMJ (susu telur madu jahe) instan. Kami duduk dibawah langit ditengah kesibukan jalanan ibukota.
Ah, kamu unik sekali..kali ini kamu berhasil membuatku tersenyum lagi dengan cara yang sederhana. Aku sangat bahagia, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya..selama ini aku menikmati kopi di coffee shop antara gedung-gedung tinggi"
"Aku tau, kamu sedang bosan, capek dan butuh suasana baru, makanya aku ajak kamu menikmati sesuatu yang berbeda :)" ujarnya. Iya aku sedang bosan dengan semua rutinitasku, setiap hari harus bangun pagi, berangkat ke kantor dengan tumpukan pekerjaan, pergi meeting dari meeting yang satu ke meeting yang lain..setiap hari itu aku lakukan.
"Aku bosan dengan rutinitasku, otakku penat, setiap hari aku membuat to-do-list, menjalankan satu persatu dari to-do-list itu, tapi aku bosan, aku ingin keluar dari rutinitas ini", keluhku.
"Rutinitas memang mempunyai potensi untuk menyiksa, hidup ini tidak selamanya manis..kamu juga akan bertemu dengan si pahit, anggap saja itu shit happens. No matter how hard you try to organize every inch of your life with your to-do-list, shit always happens. What you need is tryin' something new, seperti saat ini kita mencoba menikmati kopi dengan cara yang baru".
Terima kasih ya, ucapku sambil melemparkan senyumku.
Dibawah langit, diatas trotoar, dibalik segelas kopi, tidak ada cangkir, malam ini endorphin, oxytocin dan semesta kembali berkonspirasi.

waaaaa menyenangkan hahahhaa
ReplyDeleteIbban..mari keluar dari rutinitas, bulan depan ke Dieng yuk! :D
Deletehahaha dieng emang rencana, masalahnya kerjaanku adalah keluar dari rutinitas ti hahahahaa
ReplyDeleteAyoooo Iban kita ke Dieng! Kita menikmati kopi dengan cara yang lain :D
ReplyDelete