12 Sasih Sakola: Indra Teu Tiasa Maca Sareng Nyerat
* hari ini mampir lagi ke Blog, di sela-sela menulis skripsi :) *
Hari ini saya merasakan kepenatan dengan apa yang dinamakan dengan skripsisweet ini, saya lebih tertarik untuk menulis blog dibandingkan menulis skripsi saya.. hehehe.. (ok, lupakan skripsi sejenak^^) di sela-sela kebosenan saya, iseng-iseng saya buka folder-folder foto yang ada di notebook saya.. dan saya menemukan foto saat saya sedang KKN di Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat... Sebuah foto yang mengingatkan saya pada pendidikan di Indonesia ( gaya banget ni ngomongin pendidikan, hehehe )
Ya, saya bersama teman sekelompok KKN saya mempunyai beberapa program kerja, salah satunya adalah mengadakan Try Out untuk siswa siswi kelas 6 di Sekolah Dasar2 yang berada di Desa Pataruman ( Fyi disitu cuma ada 2 SD negeri) . Kami membagi jadwal Try Out menjadi dua hari, hari pertama di SD yang ada di ujung desa ( lupa namanya) dan hari kedua di SD yang saya lupa namanya juga tapi SD terbesar di desa itu. Try Out di hari pertama berjalan dengan lancar cuma aga shocked aja pas meriksa jawaban2 mereka aga ajaib hehhe.. yang menjadi perhatian saya adalah keadaan di SD yang besar, yang terletak di pinggir jalan raya pataruman. Kami membagi peserta Try Out kedalam 6 kelas.. mereka pertamanya aga bingung dengan try Out yang kami selenggarakan, lalu kami jelaskan dan akhirnya mengerti, tetapi ada satu anak yang menjadi perhatian saya, 30 menit pertama beberapa anak sudah menjawab soal-soal yang di teskan dan saya bingung anak laki-laki itu tidak menuliskan apapun di lembar jawaban yang kami berikan, akhirnya saya berinisiatif untuk menghampirinya dan bertanya dengan bahasa sunda saya yang pas-pasan.

Akhirnya saya berinisiatif bertanya pada salah satu guru yang ada disitu
Wah , aga tercengang juga sama jawaban si Ibu, kasian amat si Indra 12 Tahun di SD dan ga bisa apa2.. nulis dan baca pun ga bisa. Kemudian, saya menceritakan kasus Indra kepada teman-teman saya, salah satu teman saya bilang " Gw yakin ko dia bisa, gurunya aja ga giat untuk ngajarin Indra, mau IQ dia rendah kalo sabar dan telaten pasti bisa"
akhirnya saya dan teman saya yang itu menghampiri Indra dan mencoba pendekatan dengan Indra, kemudian mencoba mengenalkan huruf kepada Indra, mengajarkan menulis dan membaca.
Sesampainya di rumah kontrakan kami, teman saya itu menceritakan tentang Indra kepada teman-teman yang lain
dan saya berfikir, "hmm kenapa ibu guru seperti itu?" apa karena gaji ibu atau bapak guru tidak sesuai dengan pengorbanan yang bapak ibu berikan sehingga tidak mau berusaha untuk mengajarkan anak didiknya? atau karena indra memang Bloon seperti yang ibu guru katakan?
Akhirnya saya tidak mengetahui kabar Indra selanjutnya..karena kami hanya sempat bertemu dua kali dengannya.
hmm.. Bulan depan saya coba mampir ke rumah Indra bersama teman-teman yang lain, semoga dia sudah bisa membaca dan menulis dan masih ingat kepada kami :)
Hari ini saya merasakan kepenatan dengan apa yang dinamakan dengan skripsisweet ini, saya lebih tertarik untuk menulis blog dibandingkan menulis skripsi saya.. hehehe.. (ok, lupakan skripsi sejenak^^) di sela-sela kebosenan saya, iseng-iseng saya buka folder-folder foto yang ada di notebook saya.. dan saya menemukan foto saat saya sedang KKN di Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat... Sebuah foto yang mengingatkan saya pada pendidikan di Indonesia ( gaya banget ni ngomongin pendidikan, hehehe )
Ya, saya bersama teman sekelompok KKN saya mempunyai beberapa program kerja, salah satunya adalah mengadakan Try Out untuk siswa siswi kelas 6 di Sekolah Dasar2 yang berada di Desa Pataruman ( Fyi disitu cuma ada 2 SD negeri) . Kami membagi jadwal Try Out menjadi dua hari, hari pertama di SD yang ada di ujung desa ( lupa namanya) dan hari kedua di SD yang saya lupa namanya juga tapi SD terbesar di desa itu. Try Out di hari pertama berjalan dengan lancar cuma aga shocked aja pas meriksa jawaban2 mereka aga ajaib hehhe.. yang menjadi perhatian saya adalah keadaan di SD yang besar, yang terletak di pinggir jalan raya pataruman. Kami membagi peserta Try Out kedalam 6 kelas.. mereka pertamanya aga bingung dengan try Out yang kami selenggarakan, lalu kami jelaskan dan akhirnya mengerti, tetapi ada satu anak yang menjadi perhatian saya, 30 menit pertama beberapa anak sudah menjawab soal-soal yang di teskan dan saya bingung anak laki-laki itu tidak menuliskan apapun di lembar jawaban yang kami berikan, akhirnya saya berinisiatif untuk menghampirinya dan bertanya dengan bahasa sunda saya yang pas-pasan.
Ti :" Namina saha?"dan Indra tidak menjawab hanya menunduk terdiam
Indra : " Indra bu"
Ti :" Indra, kunaon teu acan di serat jawabanna, soalna sesah?"
Akhirnya saya berinisiatif bertanya pada salah satu guru yang ada disitu
Ti : "Punten bu, ai murid di kelas 6c yang namanya Indra kenapa diem aja ya bu?
Tidak mengerjakan soal2 yang kami berikan?"
Guru : "ohh, neng biarin ajalah si Indra mah, teu tiasa maca sareng teu tiasa nyerat "
Ti :"haaah? (gw tercengang) naha teu tiasa ibu? Indra pan ayeuna tos di kelas 6?"
Guru : "ah,, saya mah cape neng.. da budakna teh bloon .. sakola didieu tos 12 tahun , dinaekeun 2 tahun sakali ku ibu"
Wah , aga tercengang juga sama jawaban si Ibu, kasian amat si Indra 12 Tahun di SD dan ga bisa apa2.. nulis dan baca pun ga bisa. Kemudian, saya menceritakan kasus Indra kepada teman-teman saya, salah satu teman saya bilang " Gw yakin ko dia bisa, gurunya aja ga giat untuk ngajarin Indra, mau IQ dia rendah kalo sabar dan telaten pasti bisa"
akhirnya saya dan teman saya yang itu menghampiri Indra dan mencoba pendekatan dengan Indra, kemudian mencoba mengenalkan huruf kepada Indra, mengajarkan menulis dan membaca.
Sesampainya di rumah kontrakan kami, teman saya itu menceritakan tentang Indra kepada teman-teman yang lain
"Tadi si Indra cerita ke gw sama titi, bapaknya buta ibu nya buruh dua2 nya ga bisa baca, makanya indra di sekolahin, tapi kalo indra ga bisa ibu guru suka marah, dan ternyata dia bisa ko nulis dan baca, tapi masih di eja dan pelan2, Besok kita kerumah Indra yuk"
dan saya berfikir, "hmm kenapa ibu guru seperti itu?" apa karena gaji ibu atau bapak guru tidak sesuai dengan pengorbanan yang bapak ibu berikan sehingga tidak mau berusaha untuk mengajarkan anak didiknya? atau karena indra memang Bloon seperti yang ibu guru katakan?
Akhirnya saya tidak mengetahui kabar Indra selanjutnya..karena kami hanya sempat bertemu dua kali dengannya.
hmm.. Bulan depan saya coba mampir ke rumah Indra bersama teman-teman yang lain, semoga dia sudah bisa membaca dan menulis dan masih ingat kepada kami :)
Comments
Post a Comment